Sepasang Mata Bola

Selamat malam...

Rasanya sudah hampir setahun saya mengijinkan 'kebekuan' mengisi ruang tempat saya berbagi. Malam ini saya tiba-tiba tergerak untuk log in dan dua penggerak utamanya lagu "Sepasang Mata Bola" yang tadi sempat diputar di “Mata Najwa” mengahdirkan Presiden ke 3 RI bapak B.J Habibie, yang adalah penggerak kedua.. lol

Lagu yang diciptakan oleh Ismail Marzuki ini terakhir kali saya dengar dari adik bungsu saya sewaktu ujian praktek seni. Dia menyanyikannya hampir setiap hari. Dan anehnya setiap kali dia menyanyikannya hati saya selalu bergetar. Saya percaya hati kita tidak sembarangan bergetar untuk semua lagu karena selalu ada lagu-lagu tertentu yang dapat menyentuh kalbu, salah satunya “Sepasang Mata Bola”.

Mengapa saya tersentuh?

Entahlah… Tapi tadi sewaktu menonton Mata Najwa barulah saya sadari kalau getaran itu adalah rasa haru dan kagum terhadap perjuangan para pahlawan. Menghadirkan sosok seorang BJ Habibie membuat saya yang tidak suka acara politik akhirnya duduk dan mengikuti alur acara itu sampai TUNTAS. Dan tentu saja alasannya bukan karena saya mulai tertarik dengan politik tapi karena saya kagum dengan sosok B.J Habibie. Kagum atas kebesaran hatinya untuk duduk dan diwawancarai, termasuk menoleh kembali masa-masa kelam saat dia harus mundur dalam masa kepemimpian ke 512 hari, kagum karena dia selalu tersenyum dan santai menjawab setiap ocehan miring tentang dirinya dan sangat kagum atas prestasi yang ditorehkannya selama memimpin bangsa ini dalam 512 hari.

Dengan kehadirannya di Mata Najwa akhirnya saya mengerti kenapa hati saya bergetar karena lagu Sepasang Mata Bola. Pahlawan, orang-orang yang telah berjuang bagi bangsa ini, terlepas dari segala kekurangan mereka, telah memutuskan untuk tetap berdiri  saat semua orang sibuk mengkritik dan mendesak agar turun. Mereka adalah orang-orang yang telah berkorban supaya kita sampai hari ini masih merasakan kemerdekaan. Tidak memikirkan diri sendiri tapi nasib banyak orang terutama generasi penerus. Maka malam ini sekalipun saya terkadang begitu acuh tak acuh terhadap sejarah dan politik, dan terlalu egois memikirkan diri sendiri ingin berterima kasih untuk para pahlawan, secara khusus kepada bapak B.J Habibie. Terima kasih karena telah begitu sabar memimpin di tengah hiruk-pikuk. Terima kasih karena membuat saya belajar bahwa setiap keputusan yang kita ambil jangan hanya mengutamakan keuntungan diri sendiri. Dan terima kasih karena telah membuat lagu sepasang mata bola jadi begitu berarti.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

If "Hot Blooded Woman" was made into a Drama"

When God says 'Not Yet' (again)

Easter (7 words on the cross)