Dear Valentine
#LatePost The best thing I've ever had on Valentine's day; a love letter from you, mr. j07101984...
If everything has been written down, so why worry...
If everything has been written down, so why worry...
Menjelang 14 February 2014
Melbourne, 13 Feb, 11.02 pm
Selesai
sudah tugas individual article summary untuk disubmit besok via LMS.
Nick telah bekerja dengan sangat baik di Bali ketika itu. Sebelum ini
juga tugas mengedit report assignment telah selesai. Cukup menuntut
keseriusan untuk menyatukan Vietnam, Bangladesh, Srilanka, dan Indonesia
dalam sebuah literature research dan acadmic report. Tapi sebuah
kepuasan ketika semuanya selesai. Benar kata orang, mengeluh sambil
bekerja akan membunuh kegembiraan dalam menyelesaikannya, dan terlebih
menghilangkan kepuasan untuk hasilnya.
Tapi
siang tadi lebih gila (Aussie; cool, excellent, awesome). Siang yang
fantastis setelah mengunjungi Melbourne Zoo dalam excursion program IAP
Uni Melb. Kanguru, koala, jerapah, zebra, merak, gajah, singa, harmau,
dan teman-teman penghuni hutan lain yang indah. Habitat buatan yang juga
sangat natural. Australia hebat untuk yang satu ini. Pengalaman ini
belum dilanjutkan dengan 2 jam tidur siang yang menyenangkan. Hari ini
hampir sempurna dengan keseluruhan dinamikanya. Tuhan sungguh menjadi
sebuah gambaran indah dalam refleksi kecil ini..
Sebentar
lagi jam 12, dan seperti malam yang lain, kantuk akan datang
mengingatkan tidur. Ia mungkin akan sama, seperti malam yang sudah-sudah
kalau bukan sudut kanan atas MacBook Air-ku mengisahkan angka 13 Feb
2014. Ya, besok itu 14 Feb, Valentine Day…
Sebagai
sebuah context waktu, ia hanyalah sebuah hari dalam 365 hari lainnya
dalam setahun… Namun dengan sebuah sejarah yang hebat tentang St.
Valentinus, ia menjadi hari special untuk merayakan cinta… Hari yang
dinanti oleh sekian pecinta di dunia, entahkah anak-anak, orang muda,
atau bahkan kaum tua… Hari dengan parade bunga, coklat, dan kartu
ucapan… Hari dengan banyak kembang dan lukisan hati di sudut-sudut diary
dan surat cinta… Hari ketika setiap insan mendefenisikan cinta dengan
kebebasan pikiran dan perbuatannya… Hari ketika tidak ada rumus-rumus
baku yang otoriter dalam pemaknaan cinta… Hari ketika anak-anak Adam dan
Hawa bergandengan tangan mendaki bukit makna… Hari tentang ‘merayakan
cinta’.
Apa itu cinta karenanya?
Apakah
ia seperti ‘ketika seseorang manampar pipi kirimu, maka berikanlah juga
pipi kananmu?’ Ataukah ia seperti ‘cintailah musuh-musuhmu?’. Apakah ia
seperti pesan universal, ‘cintailah Tuhan Allahmu, dengan segenap
hatimu, dengan segenap pikiranmu, dan cintailah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri?’.. Ataukah mungkin ia seperti, ‘ketika seseorang
mengajakmu berjalan satu mil, berjalanlah bersama dia dua mil?
Hmm,
cinta mungkin adalah kerumitan yang kamu ciptakan ketika memikirkannya,
namun kegembiraan yang kamu dapatkan ketika kamu mengalami dan
merasakannya… Lebih mudah merasakannya ketimbang mengisahkannya…
Kalau
demikian, Valentine 14 Feb adalah perayaan tentang cinta yang
dirasakan, bukan yang dipikirkan… Puisi dan nyanyian Valentine adalah
expresi ‘merasa’ bukan berpikir… Tulisan inipun mestinya expresi rasa,
bukan pikiran… Ya, tulisan ini untuk merayakan cinta, sebuah ungkapan
rasa yang besar dan luas akan manisnya cinta… Valentine 14 Feb 2014
yang segera menjelang ini tentang rasa, tentang cinta, tentang Haniva…
Happy Valentine Day
Haniva
May God see this as ‘Love!’
Komentar
Posting Komentar